Monday, January 21, 2019

Cedera Otot dan Patah Tulang, Pilih Dokter Spesialis Atau Tukang Urut?

Ilustrasi Cedera | pdalaw.co.uk

Cedera adalah hal yang umum yang terjadi pada siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Mulai dari masalah pada tulang, sendi, tendon, ligamen, otot, saraf otot, dan masih banyak lagi, yang tentunya akan menganggu produktivitas harian seseorang karena keterbatasan aktifitas ini.

Walaupun sangat menyiksa, tidak sedikit pasien yang enggan langsung datang kepada ahlinya, spesialis ortopedi. Mereka lebih ke tukang urut, tukang patah tulang, membeli obat tanpa resep dan sebagainya. Padahal, dr. Langga Sintong, Sp.OT mengatakan, penanganan yang tidak tepat tersebut dapat memperburuk keadaan.

dr. Langga Sintong, Sp. OT | faithorthopaedicgroup.com

"Kebanyakan takut akan pembedahan, mikirnya apapaun itu tindakannya pembedahan, padahal gak semuanya. Dan kalau memang jalan satu-satunya pembedahan, itu adalah tindakan terbaiknya," katanya kepada AkuratHealth di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin, (21/1).

Kabar baiknya, dokter Langga menyampaikan, di tempat prakteknya ini sudah diterapkan teknik bedah laparoskopik, yaitu prosedur minimal invasive. Teknik bedah laparoskopik sudah diterapkan dalam menangani kasus-kasus tertentu, diantaranya prosedur untuk mendiagnosis dan menangani sejumlah gangguan sendi, prosedur pembebasan saraf terjepit di punggung, prosedur pengobatan kasus herniasi bantalan sendi tulang belakang khususnya area leher, dan lainnya.

"Ketersediaan di rumah sakit memang masih sedikit, tapi ini banyak keuntungannya. Bekas luka relatif kecil, kurang lebih 0,5 cm, pendarahan yang juga minimal, waktu pembedahan lebih cepat 45-90 menit aja, serta sampai ada yang habis operasi, beberapa jam setelahnya, bisa langsung pulang. Ini hanya pakai bius lokal, berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya yang berbalikan dari teknik laparoskopik," jelasnya.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran ini, tentunya semua menjadi lebih efektif. Dibandingkan mengambil tindakan sendiri, dan memilih jalan yang biasa disebut alternatif, dan akhirnya bisa membahayakanmu.

Sumber : Akurat.co
Share:

0 comments:

Post a Comment