Ilustrasi perempuan cuci muka dengan air. | Sumber : makeupcherry.com |
Kegiatan membersihkan muka atau mencuci muka merupakan hal yang sebenarnya baik untuk dilakukan setiap orang dalam perawatan wajah. Namun, apabila dilakukan secara berlebihan, juga tidaklah baik. Ada risikonya.
Sebab jika terlalu sering, akan ada pengikisan yang terjadi pada kulit wajah. Hal itu disampaikan oleh dr. Irmadita Citrashanty, SpKK kepada AkuratTren dalam peluncuran Nameera Aquatic Botanical di Kota Kasablanka Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, (31/1).
Profile Dr. Irmadita Citrashanty, SpKK. | Sumber : kompas.com |
"Membersihkan wajah tidak perlu terlalu sering karena tidak baik. Ada orang yang cuci muka tiga sampai empat kali sehari, itu salah. Membersihkan muka terlalu sering tidak sehat karena mengikis lapisan lemak dan air yang ada dikulit kita," ungkapnya.
Lapisan air dan lemak yang ada di kulit sendiri ternyata memiliki fungsi yang diperlukan oleh kulit.
"Kulit kita terdiri dari air dan lemak. Nah lemak itu sebetulnya yang berfungsi untuk mencegah air di kulit kita supaya tidak menguap. Jadi dia melapisi lemak-lemak atau minyak kita melapisi kulit supaya air yang didalam tidak menguap. Kalau sering cuci muka, lemaknya lama-lama terkikis dan membuat menguap. Karena setelah mencuci muka, kulit biasanya terasa kering," tambahnya.
Lebih lanjut, dr. Irma juga memberi saran kepada orang-orang yang memang harus mencuci muka sering-sering ketika berwudhu.
"Tapi dilemanya kita juga butuh air yang tadi jadi sebenarnya setelah cuci muka atau wudhu sebaiknya kita lanjutkan dengan penggunaan krim. Karena krim tadi dapat menggantikan lemak yang hilang tadi supaya tidak gampang menguap airnya," tutupnya.
Sumber : Akurat.co
0 comments:
Post a Comment