Monday, February 25, 2019

Tingkatkan Pelayanan, SMI Logistic Center Adopsi Aplikasi WMS dan TMS

Peluncuran Synex Metrodata Indonesia Logistics Center, Senin (25/2), di Pullman Hotel Jakarta.| Sumber : tribunnews.com

Tingkatkan pelayanan, Synnex Metrodata Indonesia (SMI), adopsi sistem tata kelola penyimpanan dan pengiriman logistik berbasis aplikasi digital bernama Warehouse Management System dan Transport Management System untuk Logistic Center-nya.

Agus Honggo Widodo selaku President Derector SMI, menjelaskan pengelolaan logistik center miliknya diperkuat dengan sistem digital bernama Warehouse Management System (WMS) yang mengatur barang masuk dan lokasi penyimpanannya,  Senin (25/2).

Konferensi pers peluncuran Synex Metrodata Indonesia Logistics Center, Senin (25/2), di Pullman Hotel Jakarta. | AKURAT.CO/Tria Sutrisna

“Jadi dalam Logistic Center kita ini, kita memiliki hampir 70ribu item barang. Jadi kalau tidak pakai aplikasi kita mau letakan barangnya dimana kita sudah enggak tau, jadi pada saat barang itu dateng untuk lokasinya dimana itu sudah ditentukan komputer,” ujar Agus, Senin (25/2), dalam Konferensi Pers Peresmian SMI Logistic Center di Pullman Hotel, Jakarta Barat.

Agus mengungkapkan, aplikasi tersebut juga akan menginformasikan kepada pekerja barang mana yang akan diambil dan lokasipenyimpananya. Sehingga mempercepat waktu operasional dan mengurangi tingkat kesalahan dalam mengambil barang.

“Dengan sistem komputer tingkat kesalahan mengambil barang itu akan semakin sedikit. Itu semuanya dijalankan oleh aplikasi sistem yang kita miliki, dan komputer juga bisa tahu barang yang masuk pertama dan kita keluarkan pertama,” tutur Agus.

Lebih lanjut dari segi distribusi logistik, SMI mengadopsi Transport Management System (TMS) yang memiliki beberapa fitur seperti tracking position, fleet information, dan delivery status.

Pihaknya mengkalim aplikasi tersebut memudahkan para driver atau kurir dalam proses distribusi dengan adanya informasi pengambilan barang dan petunjuk arah pengiriman. TMS juga memungkinkan mitra bisnis memantau langsung progress order melalui aplikasi tersebut.

“Jadi barangnya itu sudah ada di handphone mereka (driver) informasinya. Kemudian ditunjukan jalan mana yang paling cepat untuk sampai kepada tujuannya dengan google maps yang ada di aplikasinya, dan ketika sampai ke konsumennya, sudah tidak pakai kertas lagi karena sudah ada tanda terima di dalam aplikasi handphone tersebut,” jelas Agus.

Agus mengatakan, ketika proses distribusi selesai dan barang telah diterima konsumen, maka informasi tersebut akan langsung sampai ke sistem komputer di Logistic Center.

“WMS dan TMS membuat pekerjaan menjadi lebih efisien dan kecepatan. Akurasi, jumlah barang yang banyak dan bervariasi mengurangi human error, sedangkan kecepatan merupakan tranformasi dari penggunaan kertas ke sistem,” pungkasnya.

Sumber : Akurat.co
Share:

0 comments:

Post a Comment